Jembatan batu di sebelah ku diam
Pancuran bambu kecil memercikkan air
Menghempas di atas batu hitam
Merintih menikam sepi pagi
Pancuran bambu kecil memercikkan air
Menghempas di atas batu hitam
Merintih menikam sepi pagi
Pucuk-pucuk cemara bergoyang-goyang
Di terpa angin dingin bukit ini
Seperti mengisyaratkan doa
Rahasia alam diam di sekitarnya
Di terpa angin dingin bukit ini
Seperti mengisyaratkan doa
Rahasia alam diam di sekitarnya
Disini pun aku mencari engkau
Setiap kali ku panggili namamu
Namun selalu saja hanya gema suaraku
Yang terdengar rindu
Setiap kali ku panggili namamu
Namun selalu saja hanya gema suaraku
Yang terdengar rindu
Gadis manis duduk di sebelahku
Menyematkan kembang di saku bajuku
Dan bercerita tentang sepasang burung
Yang bercumbu di atas dahan
Menyematkan kembang di saku bajuku
Dan bercerita tentang sepasang burung
Yang bercumbu di atas dahan
Tetapi sepi tetap bergairah di dada
Selalu ku teriakkan kata “dimana”
Tetapi rindu tetap bergayut di dada
Selalu ku teriakkan kata “dimana”
Selalu ku teriakkan kata “dimana”
Tetapi rindu tetap bergayut di dada
Selalu ku teriakkan kata “dimana”
Ketika pulang aku turun ke kali
Dan berkaca di atas air
Ku lihat wajahku letih dan tua
Tapi aku berusaha tertawa
Dan berkaca di atas air
Ku lihat wajahku letih dan tua
Tapi aku berusaha tertawa
Anggap hidup hanya sandiwara
Yang kan berakhir segera
Yang kan berakhir segera